Sukses dengan single sebelumnya, Hijau Daun tak mau puas begitu saja. Mereka lantas mempromosikan single kedua bertajuk Aku Dan Air Mata. Warna musik yang diusung masih jelas sama, namun ada perbedaan dari sisi kualitas soundnya. Dide, sang vokalis, mengaku lirik lagu ini punya arti mendalam.
"Lagu Aku Dan Air Mata itu mungkin kita sebagai manusia kan pasti pernah ngalamin kisah cinta, kemudian tanpa sadar itu air mata menemani kita. Jadi ibaratnya aku curhat dengan air mataku sendiri, bahwa kita kadang akan kehilangan orang yang kita sayangi," tutur Dide.
Ditemui di studio Penta, Jakarta, Senin (25/10) kemarin, Dide mengatakan bahwa saat ini Ia bersama Hijau Daun sedang sibuk-sibuknya melakukan promosi. Dan promo single kedua ini memang sesuai dengan permintaan label.
"Iya, kita kalau promo di TV-TV itu juga sering nyanyikan lagu-lagu di single pertama. Jadi pihak label menilai biar lebih update lagi," ujarnya.
Hasilnya? So far, so good. Itulah yang dirasakan para personel Hijau Daun. "Kalau respon bagus, kalau untuk prestasi mengalir begitu aja," kata Dide, "Buat kita nggak ada persaingan, karena kita semua saling mendukung." Free Template Bloggercollection templateHot DealsSEO
Saat pembuatan video klip lagu Aku dan Air Mata milik Hijau Daun, artis Tika Putri bersama vokalis Dide mengalami kecelakaan. Keduanya terjatuh ke danau lokasi tempat video klip itu dibuat.
"Pas nerima scriptnya aku nggak tahu kalau settingnya akan seperti apa, ceritanya sih soal tsunami itu. Tapi ya asik saja kok," ungkap Tika Putri di pembuatan video klip di TMII, Jakarta Timur, Selasa (30/11).
Adegan dilakukan di atap rumah-rumahan yang dibangun di atas danau, karena kisahnya bersetting tentang bencana tsunami. Kedua terjatuh ke danau yang lumayan dalam, akibat kerangka rumah yang dipakai ambruk. Keduanya pun segera diselamatkan oleh tim rescue yang telah disiapkan, meski Tika terlihat shock setelah tenggelam.
Diceritakan bahwa Dide harus mempertahankan kemelut hubungannya dengan sang pacar (yang diperanhkan oleh Tika Putri). Adegan berubah ke masa lalu di mana saat mereka sedang lamaran. Setelah itu tiba-tiba bencana tsunami datang dan akhirnya mereka terdampar di atas rumah. Dan keesokannya tim SAR menolong mereka berdua.
Itu merupakan cuplikan cerita dari video klip kedua Hijau Daun yang berjudul Aku dan Air Mata. Selama dalam pembuatan video klip Dide mengaku menemui banyak kesulitan khususnya saat dia harus berekspresi di adegan slow motion.
Saat syuting video klip lagu milik Hijau Daun yang tengah mengambil adegan Dide Hijau Daun dan Tika Putri di atas atap rumah yang terkena tsunami, namun tanpa disengaja tiba-tiba rumahnya roboh ke danau dan tenggelam.
Dide mengaku saat insiden itu dia sangat kaget dan panik. Terlebih dia mengetahui tempat yang dipakai sangat dalam. Dide menilai robohnya rumah yang dipakai karena berat badannya dan Tika tepat di sebelah kanan. Namun adegan tak disengaja itu membuat video klip ini tampak bagus.
"Tadi mungkin karena berat badan saya dan Tika di sebelah kanan, jadinya bisa rubuh seperti itu. Tapi katanya jadi ok banget gambarnya," ujarnya di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur (30/11).
Ketika warga Jakarta kebanyakan mudik ke daerah asal, banyak orang cari-cari kesempatan. Vokalis Hijau Daun, Dide, tahun lalu nyaris menjadi korban pencurian, saat dirinya bersama personel lain, merayakan lebaran di kampungnya di Lampung.
Dide 'Hijau Daun'
Dide memberikan tips, belajar dari pengalamannya tahun lalu, agar bisa aman saat mudik. Tidak hanya sekedar mengunci kamar, namun lampu pun jangan dibiarkan terus menyala, karena bisa mengundang perhatian.
"Sekarang belajar dari pengalaman, kalau mudik tahun ini kamar dikunci, barang yang bisa dimasukin ke kamar, ya dimasukin. Jangan hidupkan lampu waktu siang, karena menandakan rumah itu kosong," ungkapnya.
Selain itu buat kunci ganda, dan kalau bisa sewa security khusus untuk menjaga rumah. "Ya paling nggak tiap kali dilihat, yang penting dipantau aman terus. Tapi harus cari orang (security) yang bisa dipercaya," tegas Dide yang kos di Jl. Rawa Bola Perumahan Cibubur Indah 2 No.45, Jakarta Timur itu.
Kejadian pahit lebaran tahun 2009 lalu masih diingat oleh personel Hijau Daun. Saat mudik, base camp mereka disatroni maling.
"Iya, kosan kita pernah kedatangan maling tahun lalu. Kami mudik ke Lampung. Kita itu di basecamp Cibubur itu alat bandnya banyak banget. Semua ada lima kamar. Isinya alat band dan banyak barang berharga," papar vokalis Hijau Daun, Dide, Selasa (31/8/2010).
Mereka pun bersyukur ada ibu kos dan tetangga yang bisa dihubungi. "Sebenarnya ada satpam yang menjaga perumahan. Tapi tetap saja ada maling," kata Dide.
Di saat mudik, masing-masing personel Hijau Daun merasa ketakutan mendengar kabar ada maling masuk ke kosan mereka. Pasalnya peralatan perang untuk manggung ada di dalam kos semuanya.
"Tapi lucunya, maling itu mau satroni rumah tetangga. Ketahuan ngumpetnya di kosan kita. Untung enggak ada yang hilang," ujarnya.
kaukan tahu diriku. takkan mungkin ku mampu bila tanpa dirimu. cukup jangan kau tanya. ingat saja waktu berdua... ku ini milikmu. aku ini untuk kamu. ini kata yang s'lalu.kaudengar dariku...bilakaumengerti aku. bilapun kautahu aku. ku rasakaubutuh aku. tetap denganmu...
"Sebab roh penguasa bumi tak bisa tidur dengan damai dalam buaian angin sampai kebutuhan orang2 kecil diantara kalian terpenuhi."
(Kahlil Gibran)
Sang guru sufi itu terus mematung. Matanya terus tertuju mengawasi sebuah belalai yang mirip jarum kecil yang sedang ditenggelamkan secara per’lahan2 dlm sebuah mihbarah, botol tinta tempat menutulkan mata pena; pena zaman dulu yg ujungnya dberi bulu.
Sang lalat tdk mngerti klo drinya sedang ditunggu. Dia terus asyik mnyeruput larutan tinta yang akn dgunakan sang guru sufi untuk mnulis risalah kebajikan.
Tiba2 s’org murid dtang mghampiri sang guru sufi itu. Dia keheranan mnyaksikan apa yg dlihatny. Guruny mematung. Pada jarak tdk lebih dari sejengkal, dia pun bertanya, “Apa yg guru sedang lakukan?”
jatuh air mataku iringi remuk redam hatiku
saat ku kehilanganmu
dan hanya rintik hujan yang menemani aku
di saat aku bertahan, selama ini aku bertahan
lewati semua malam dingin yang
aku pandangi hanyalah langkahmu
reff:
wahai kau air mataku
hanya engkaulah saksi hidupku
saat aku kehilangannya, saat aku kehilangannya
Sebenarnya dulu lambang islam hanya kalimat syahadat. Tetapi sekarang lambang bulan sabit dan bintang , lambang hilal, dan bintang delapan ikut menghiasi tanda-tanda islam. Lambang hilal digunakan sebagai penanda masjid di daratan Timur Tengah, Afrika dan Eropa. Lambang bulan sabit dan bintang digunakan di Asia Selatan dan Tenggara. Lalu bagaimana dengan lambang bintang delapan?
hai !! nama aku AJENG , dulu aku pernah menjadi fansx WALI tapi sekarang aku sudah gak terlalu suka sama WALI. sekarang aku sukax sama band kotak. masa' ya hampir satu sekolahku ngefans setengah mati sama band kotak , tapi gak papa aku juga menjadi salah satu fansx KOTAK yaitu KERABAT KOTAK.
Aku datangi Aku tak mengerti Dari mana Siapa Aku Melainkan yang dikatakan orang-orang pada diriku, pada jenisku Aku datangi jin dan manusia Lalu tak kutemui siapa pun Lantas kudatangi diriku.
Sungguh hawa nafsuku tetap bebal tak tersadarkan. Sebab tak mau tahu peringatan uban dan kerentaan. Tidak pula bersiap dengan amal baik untuk menjamu. Sang uban yang bertamu di kepalaku tanpa malu-malu. Jika kutahu ku tak menghormati uban yang bertamu. Kan kusembunyikan dengan semir rahasia ketuaanku itu.
Kutinggalkan sunnah Nabi yang sepanjang malam.
Beribadah hingga kedua kakinya bengkak dan keram.
Nabi yang karena lapar mengikat pusarnya dengan batu.
Dan dengan batu mengganjal Perutnya yang halus itu.
Kendati gunung emas menjulang menawarkan dirinya.
la tolak permintaan itu dengan perasaan bangga.
Butuh harta namun menolak, maka tambah kezuhudannya.
Kendati butuh pada harta tidaklah merusak kesuciannya.
Bagaimana mungkin Nabi butuh pada dunia.
Padahal tanpa dirinya dunia takkan pernah ada.
Muhammadlah pemimpin dunia akherat.
Pemimpin jin dan manusia, bangsa Arab dan non Arab.
“Orang harus mendobrak dan mematahkan batas-batas pemikiran untuk menyaksikan kekuatan cinta yang tertinggi, dan untuk mencerap kebesaran Allah Tercinta”
---
Mari Kemari, datang... Datanglah Mari Kemari Datanglah Siapa Pun Dirimu. Pengelana, Peragu, dan Pecinta Mari... Kemari Datanglah Tak Penting Kau Percaya atau Tidak… Mari, kemari … Datanglah Kami Bukanlah Caravan Yang Patah Hati... Atau Pintu-Pin tu dari Keputus- asaan, Mari Kemari Datanglah... Meski Kau Telah Jatuh Ribuan Kali, Meski Kau Telah Patahkan Ribuan Janji, Mari Kemari… Datang. . . Datanglah Sekali Lagi…